Posisi, Potensi, dan Peran.

Bhrissa Daneera
2 min readJun 30, 2021

Rabu, 30 Juni 2021.

OBSERVASI.

Sejak Sabtu dua minggu lalu, aku dan keluarga (Ibu, Adik, dan Mbak) terdiagnosis positif COVID-19. Tak seperti hari-hari biasanya, beberapa hari ini terasa ramai dan sulit di rumah, semua bergotong royong agar semua pekerjaan terselesaikan tanpa harus ada satu orang yang lebih lelah dari yang lainnya. Terkena COVID-19 sendiri merupakan hal yang berat untukku dan keluarga, secara fisik, mental, maupun emosi, karena beberapa bulan lalu kami sempat kehilangan sosok Ayah dalam keluarga karena penyakit yang sama. Namun, selama beberapa hari ini, kami berusaha untuk tetap semangat dan optimis untuk dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.

POSISI.

Sebagai mahasiswa, beberapa hari ke belakang ini terasa sangat berat untukku. Aku akui, aku sangatlah iri pada kawan-kawan di luar fakultas SBM yang sedang berlibur ria dan tidak perlu menghadiri kuliah selama beberapa bulan. Sebaliknya, sebagai mahasiswa SBM ITB, aku masih harus melawan segala kelemahan untuk tetap menghadiri kuliah sebisaku. Namun, pada akhirnya, aku menyerah selama beberapa hari, dan baru kembali terlihat pada perkuliahan pada minggu ini. Karena sempat tertinggal, aku yang berposisi sebagai mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengejar materi sebelum kembali ikut berkuliah agar aku dapat mengerti materi yang diajarkan minggu ini.

POTENSI.

Dengan potensi yang aku punya saat ini, aku harus tetap semangat melawan penyakit ini sembari mengerjar ketertinggalan materi perkuliahan. Tidak mudah, betul. Namun kembali lagi, aku mempunyai banyak jaringan dan teman-teman yang ikut mendukung dan membantu agar aku dapat mengikuti perkuliahan kembali secara perlahan, dan aku sangat bersyukur. Walau aku dibantu oleh teman-teman satu kelas, aku tetap punya kewajiban untuk mengambil beberapa keputusan yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan agar mereka juga dapat bekerja dengan baik meski tanpa kehadiranku. Sebagai seorang anak di keluarga, potensiku juga dapat digunakan untuk mencari tahu lebih dalam tentang apa yangharus dilakukan pasien COVID-19 saat isolasi mandiri. Sejauh ini, aku telah menggunakan pengetahuanku sebagai seorang mahasiswa untuk mengingatkan keluarga agar terus memakai masker dan menggunakan disinfectant spray sesering mungkin pada barang-barang dari luar, juga meminum madu hitam setiap hari untuk meningkatkan energi dan imun.

PERAN.

Berperan sebagai seorang anak dan mahasiswa menjadikanku lebih kuat beberapa hari ini. Dengan adikku yang umurnya terbilang jauh lebih kecil dan Ibu juga Mbak yang harus mengerjakan banyak hal untuk mengurus kami berempat, aku sebagai satu-satunya mahasiswa wajib ikut membantu untuk membawa perubahan kondisi yang saat ini sedang dialami. Aku harus ikut membantu mencuci banyak botol aqua dari luar rumah, mencuci piringku sendiri, juga membersihkan ruangan untuk menjaga kebersihan.

Sebagai kesimpulan, Posisi, Potensi, juga Peranku sebagai mahasiswa dan anggota keluarga sangat penting untuk menjaga energiku, semangatku, juga pikiranku selama aku sedang kurang sehat. Selain itu, aku juga dapat ikut membantu dan menjaga semangat anggota keluarga di rumah. Semua ini dilakukan agar kami berempat dapat mencapai hasil diagnosa negatif COVID-19 secepatnya.

#PoPoPeMahasiswa #KATITB2021

--

--